Sengon |
Membudidayakan sengon memang memerlukan lahan yang cukup luas, namun bisa dilakukan pada lahan yang notabene kurang bagus untuk usaha lain misalnya pertanian. Masa panen sengon cukup singkat jika dibandingkan dengan tanaman jati. Sengon bisa dipanen pada usia tanam 4-5 tahun. Sebelum usia tersebut usaha budidaya sengon juga sudah bisa menghasilkan , yaitu dari hasil penjarangan tanaman sengon. Kayu sengon biasanya dijual dalam ukuran meter kubik, harga per m3 sekitar 800 ribu rupiah.
Analisa Bisnis Sengon(albasia)
Usaha budidaya sengon sebenarnya tidak memerlukan modal yang cukup besar. Sebagai gambaran jika anda menyimpan uang di bank sebesar 5 juta rupiah dengan bunga 10%/tahun maka dalam 7 tahun uang Anda menjadi Rp. 9,7 juta, karena bunga berbunga.Seandainya uang yang 5 juta itu diinvestasikan dengan menanam tanaman sengon maka anda dapat menanam pohon sengon sebanyak 3.000 batang dengan jarak tanam 3 m x 3 m. Pada tahun ke-3 sudah dapat dipanen berupa kayu sengon dengan melakukan penjarangan sebanyak 1000 pohon (50%). Hasil penjarangan ini dapat dijual dengan harga Rp. 500.000/m3, sehingga kita peroleh Rp. 125.000.000. Baru tahun ketiga modal sudah kembali bahkan berlipat-lipat sebanyak 24 kali lipat.
Sisanya dibiarkan tumbuh sampai berumur 7 tahun. Setelah penjarangan jarak tanaman pohon albazia menjadi 6 m x 6 m, pertumbuhan tanaman albazia menjadi sangat cepat. Pada akhir masa panen, modal investasi sengon sudah akan berlipat-lipat lagi sehingga cocok untuk investasi jangka panjang.
Semoga ulasan diatas bisa menjadi pertimbangan anda untuk mulai menekuni bisnis kayu sengon